Misteri Ilahi #2

Sunday, October 15, 2017
"Mi, Sabtu kamu bisa ikut ke Jogja? Jenguk kakaknya Pak Tono." kata Mbak Ema.
"Yang kemarin kita jenguk itu kan Mbak?" aku memastikan bahwa beberapa hari yang lalu kami sudah menjenguknya di ruang Paviliun.
"Iya, sekarang dirujuk ke Jogja."
"Oh, Yo ayo kalau mau jenguk ke Jogja!"
"Kok yo ayo?! Aku nggak bisa ikut, masih mual-mual." Mbak Ema sedang hamil muda, kondisinya memang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan. "Diah anaknya dua masih kecil-kecil. Nggak bisa ditinggal."
"Lha terus aku cewek e sama siapa?"
"Itu ada Desi. Tapi dia bisa nggak ya?"
"Heee... opo? opo?" tiba-tiba Mbak Desi muncul dari ruang sebelah.

Baca : Misteri Ilahi

"Sekarang kamu gantiin aku, Mi. Dulu waktu aku masih gadis aku yang sering pergi-pergi. Pernah waktu itu jenguk siapa ya, aku cewek sendirian. Tapi kamu pulangnya berani nggak? Soalnya sampai sini biasanya malam."
"Jam berapa emang e Mbak?"
"Dari sana kan paling maghrib, mampir makan dulu. Paling sampai sini jam 09.00 malam lah. Nanti kalau kamu nggak berani, minta anterin sama bla... bla... bla... Nanti ditengah jalan kalian berdua jatuh, terus berjodoh deh bla... bla... bla..." percakapan mulai melenceng kemana-mana.

Itu percakapan kami di hari Rabu. Kami sedang merencanakan perjalanan ke Jogja dalam rangka menjenguk kakak dari rekan kerja kami. Aku sebagai single-tak-banyak-urusan, tentunya tak punya alasan untuk tidak ikut. Mbak Desi antara iya dan tidak. Dua orang cewek lainnya dipastikan tidak ikut. Sementara itu, pria-pria juga masih belum jelas siapa saja yang akan ikut.

Di hari Kamis, kami pun membahasnya kembali, memastikan siapa saja yang bisa berangkat. Namun, masih belum deal. Sebagian yang tidak bisa ikut, membuat sebagian yang lain merasa bimbang untuk ikut.

Jumat pagi tiba. Rencana kami untuk ke Jogja di hari Sabtu sudah pasti gagal karena ternyata Tuhan punya rencana lain. Tuhan telah mengambil Kakak Bapak Tono berada di sisi-Nya. Beliau telah meninggal dunia. Siangnya, kami pun beramai-ramai ke rumah duka, menyampaikan belasungkawa.

Setiap yang hidup itu pasti mati. Tapi kapan kematian itu akan tiba, semuanya masih menjadi misteri Ilahi.

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.