Dia yang Melibatkanku

Wednesday, September 27, 2017
"Sssttt... ssstttt..."
Aku menoleh ke arahnya yang sedang menatapku. Wajahnya seakan berkata, "Ayo, ikut." Aku beranjak dari kursiku dan segera mengikutinya dari belakang, mempersiapkan segala sesuatu.

Sepagi ini dia menerima telepon untuk menginstalkan printer LX300 di salah satu komputer di lantai 2. Belum juga dikerjakan, dia sudah mendapatkan SMS diminta membantu mempersiapkan LCD di auditorium karena ada agenda pertemuan. 

Jadilah setelah aku dikode untuk 'ikut', aku membantu dia menyiapkan LCD sekalian CD driver printer karena sama-sama di lantai 2. Satu lagi temanku (yang juga mendapat SMS) menyiapkan laptop dan chargernya untuk keperluan testing LCD. Kami bertiga pun pergi ke lantai 2.

Kami langsung menuju ke auditorium. Ternyata ruangan masih terkunci. Aku pun meminta ijin untuk menginstal driver printer lebih dulu (karena sedari tadi aku yang memegang CD), sementara mereka stay sambil mencari kunci auditorium.
Sekembalinya aku dari instal printer, aku menemui kedua temanku. Mereka sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Kami pun kembali ke ruang kerja.
***
Akhir-akhir ini aku memang sering bersekutu dengan dia. Awalnya karena memang aku anak baru, makanya dia sering mengajakku. Tapi kalau sekarang, aku merasa, dia mengajakku karena memang butuh ditemani. Sama halnya ketika kebetulan aku yang mengangkat telepon dan ada permasalahan di user, aku juga butuh ditemani saat menemui user. Dan biasanya, dia yang ku pilih. Mungkin karena sama-sama cewek, mungkin karena memang sudah biasa bareng (saat ketemu user), jadi ya secara otomatis kami saling mengajak satu sama lain. Tapi tak semua permasalahan kami pecahkan berdua. Kalau dirasa masalahnya kecil, dia akan pergi ke user sendirian.
Sebenarnya masalah yang ada di user bisa diselesaikan oleh satu orang. Hanya saja, ketika berdua, rasanya lebih meyakinkan. Setidaknya bisa bertukar pikiran dan dimintai pendapat. Misal ketika monitor tidak menyala. Setelah RAM dipindah slot, ternyata masih tidak menyala. Jujur kalau sendirian, aku suka bingung, "ini aku yang salah pasang RAM? Atau monitornya emang rusak? Atau gimana?" Dengan dibantu teman, aku bisa yakin "ini masalahnya disini" setelah berdua sama-sama mengeceknya. Dia mungkin sependapat denganku soal ini, makanya sering mengajakku.
Aku sendiri merasa senang ketika diminta tolong, artinya aku dilibatkan, sama seperti harapanku saat awal berada disini.
Di luar kerjaan, dia begitu baik padaku. Saat berebut makanan, dia mengambilkan bagian untukku. Saat beli jajan, dia menawarkan titip atau tidak. Saat jam pulang tiba, dia mengajakku untuk pulang bareng sampai parkiran. Sejauh ini kehadirannya membuatku nyaman berada disini. Terima kasih sudah melibatkanku dalam banyak hal :)

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.