Pindah

Tuesday, April 04, 2017
Bulan Maret lalu menjadi bulan yang menggembirakan sekaligus menyedihkan. Salah satu resolusiku di tahun 2017 ini sudah terwujud; Mendapat Pekerjaan Baru. Dan tak tanggung-tanggung, pekerjaan baruku ini ada di kota kelahiranku, Purworejo. 

Sejujurnya aku ingin bekerja di Yogyakarta karena letaknya yang strategis. Suasana kota dan hanya butuh waktu 1,5 jam untuk tiba ke rumah orang tua. 

Sedari bulan Oktober aku sudah mulai mencari lowongan kerja. Awalnya aku membatasi pencarian hanya di kota Yogyakarta. Ada beberapa yang mengundangku untuk mengikuti seleksi. Dari sekian undangan, hanya dua tempat yang ku datangi. Tapi keduanya belum berjodoh denganku. Lama tak ada panggilan lagi akhirnya aku melebarkan batas pencarian ke kota-kota besar di Jawa Tengah seperti Semarang dan Solo. Tak ada panggilan seleksi. Pada akhirnya aku pun mulai mencari di area Jakarta - Bekasi, dengan catatan gaji lebih besar dari yang ku terima saat ini. 

Kenapa sih niat banget pengen pindah kerja? Mungkin salah satu alasannya ada disini.

Lama tak ada panggilan kerja, hingga akhirnya salah satu teman SMA ku share di grup WA tentang  lowongan pekerjaan pegawai non PNS di RSUD Purworejo. Ku lihat ada satu formasi yang sesuai dengan pendidikanku. Aku pun bertanya pada ibuku, apakah aku perlu mencoba mendaftar. Dan kata ibuku,"Coba saja, siapa tahu ini jalan untuk pulang."

Aku selalu percaya pada takdir, kalau ini jalanku, aku pasti dapat kemudahan. Begitu pula saat aku mengikuti proses seleksi yang sangat panjang ini. Aku ikuti satu persatu tahapannya. Namaku selalu muncul di tiap pengumuman kelulusan salah satu tahap. Dan jujur, aku takut, galau, bingung, ketika aku dinyatakan lolos tahap terakhir.

Batinku bergejolak, akankah aku harus kembali tinggal di rumah? bekerja di kota kecil nan sepi? gaji yang mungkin 4 kali lebih kecil dari gaji sekarang? Disisi lain, aku melihat kegembiraan di wajah ibuku. 

Aku pun memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut. Bukankah orang tuaku mampu membesarkan dan membiayaiku meski tinggal di kota kecil itu?  
Tapi itu artinya aku harus meninggalkan segala gemerlap kota Jakarta & Bekasi, tak bisa lagi nongkrong sambil jajan-jajan cantik, tak bisa nonton, tak bisa jalan-jalan lagi, dan semua semuanya. Aku harus melepaskan itu semua. Lagipula aku sudah mengorbankan banyak hal untuk lolos di seleksi kerja ini. Bagaimana mungkin aku akan melepaskannya?

Tanggal 31 Maret 2017 adalah akhir masa perantauanku. Di tanggal itu aku pindah ke kota asalku, Purworejo. Dan yang paling berat dari semuanya adalah meninggalkan orang-orang yang selama ini menemaniku. Teman-teman kantor dan teman-teman dari Baperjo. Saking sedihnya, waktu perjalanan pulang, aku sesenggukan di kereta. Tak peduli orang melihat atau tidak. Terserah orang mau membicarakan tentang aku atau tidak, air mata tetap tak bisa dibendung. Itu perjalanan paling menyedihkan yang pernah ku rasakan. Tapi ketika ingat besok pagi aku harus bekerja di tempatku yang baru, aku harus menghentikan tangisanku.

Dan yaa.. officially, tepat 1 April 2017 aku sudah kembali ke rumah, kembali menjadi anaknya bapak dan ibuk, dan siap memulai cerita baru. Entah sampai kapan aku bertahan di kota ini, mungkin setahun, dua tahun, atau mungkin selamanya.^^

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.