Kehilangan Momen

Friday, January 22, 2016
Teknologi berkembang dengan sangat pesat ya.. Ingat banget pertama kali punya HP itu waktu masuk SMA, itu pun HP Nokia yang hanya bisa buat telpon dan SMS, tak bisa buat foto-foto, internet pun hanya digunakan untuk buka facebook dengan layar hape hanya berukuran (sekitar) 3x3cm. Selang beberapa tahun kemudian, HP semacam itu sudah tak ada harganya lagi. Semua HP berubah menjadi smartphone.

Aku sendiri sebenarnya orang yang nggak suka ikut-ikutan. Ketika banyak orang sudah mulai beralih ke smartphone dengan berbagai macam messengernya seperti WA, BBM, LINE, aku masih setia mengirim SMS. Awalnya sih ga masalah, tapi lama-kelamaan kok ngerasa ketinggalan jaman -_-" Akhirnya aku pun membeli smartphone.

Hadirnya smartphone di kehidupan kita memang membuat segalanya mudah. Komunikasi menjadi lancar dan menyenangkan. Bisa buka email kantor tanpa harus ke kantor. Bisa beli makanan tanpa harus pergi ke rumah makan. Bisa kirim barang tanpa harus pergi ke kantor pos. Bisa transfer uang tanpa ke ATM. Semuanya serba simple.

Akan tetapi, dari sekian kecanggihan smartphone, ada satu hal yang membuatku ingin kembali ke jaman tanpa smartphone. Menurutku, dengan hampir semua orang mempunyai smartphone, kita bisa kehilangan momen. 

Aku orang yang suka jalan-jalan. Aku senang sekali jika bisa mengabadikan momen di tempat yang aku kunjungi. Biasanya aku foto sepuasnya, dan ketika aku pulang aku lihat foto itu satu-satu dan sesekali mengunggahnya ke media sosial. Dari kebiasaanku yang seperti itu, rasanya aku kurang suka ketika sedang jalan-jalan, tiba-tiba ambil foto dan langsung diunggah ke media sosial, apalagi dengan niatan; agar orang lain iri, agar orang lain lihat kita sedang jalan-jalan. Dan akan mati kutu ketika saat itu tidak ada sinyal sehingga tidak bisa menggunggahnya ke media sosial. Pun demikian saat sedang kulineran, makan di suatu tempat, lantas sebelum makan, ambil foto terlebih dahulu, dan pamer di media sosial.

Ketika melihat itu semua, orang pun berlomba-lomba untuk sharing momen mereka masing-masing. Apalagi dengan keberadaan smartphone mereka. Miring sana CEKREK. Miring sini CEKREK. 

Sejujurnya aku masih dalam golongan yang aku ceritakan di atas, tapi itu pun teman yang menyuruh dan biasanya kena tag-tag-an dari teman. Aku pribadi sejujurnya enggak terlalu berminat untuk posting ini itu. Biasanya aku hanya share photo terbaik dan itu pun setelah beberapa waktu dari tanggal kejadian. Aku merasa kehilangan momen ketika kita pergi makan atau pergi jalan-jalan hanya untuk foto dan di share di media sosial. 

Mungkin itu pula yang menjadi alasan Taman Bunga Amarilis yang ada di Gunung Kidul begitu mudahnya rusak. Karena orang berlomba-lomba untuk mengambil foto terbaiknya tanpa mengindahkan keadaan taman bunga itu sendiri. Yang penting bisa foto dan bisa posting di media sosial bahwa ini aku lho lagi di taman bunga. 

Ahhh... aku jadi ingat waktu karyawisata SMP tahun 2005. Belum banyak yang pegang HP, apalagi HP canggih yang bisa buat foto-foto. Facebook pun belum lahir. Saat itu temanku yang bawa kamera bisa dihitung dengan jari. Kameranya pun masih kamera jadul yang menggunakan roll film dengan jumlah foto terbatas. Sekali salah foto, ya sudah, tak bisa dihapus dan digunakan ulang. Aku rasa keadaan seperti itu justru membuat kita menikmati setiap momennya. Fokus kita pada kegiatan yang kita lakukan, bukan foto yang akan kita share ke media sosial. Oleh karena itu, kadang aku ingin kembali ke masa tanpa smartphone.

Eitss, ini hanya opini pribadi semata ya, pasti ada yang pro dan kontra ^^

5 comments:

  1. Kehilangan moment itu tambah berasa kalau lagi kumpul sama teman-teman lama, mereka lebih sibuk selfi dengan smartphone nya dari pada ngobrol bareng :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iyaa... yang penting foto. Menyenangkan sih. Tapi klo ketemu hanya untuk foto2 kok rasanya gimanaaaaa gituuu

      Delete
  2. aku kok kangen ke masa-masa sebelum ada smartphone ya? rasanya ingatan di memory lebih tajam dan abadi dibandingkan cekrek :p

    ReplyDelete
  3. teknologi seperti smartphone emang mendekatkan yg jauh tapi juga menjauhkan yang dekat. kadang juga membuat kita jd masa bodo, orangnya bodoh, hp nya yang smart haha. tapi rupanya susah buat kita tanpa smartphone sehari-hari.
    masalah foto2 itu bahkan ada tragedi di Malang wisatawan terseret ombak di pantai gara2 keasyikan selfie

    ReplyDelete
  4. Andai saja teknologi jaman sekarang sudah ada di waktu itu ya mba hehe

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.