To Be Wonderful Wife

Monday, February 17, 2014
Entah ini hanya perasaanku atau memang demikian adanya. Di tahun 2014 ini, aku merasa Wamubutabi (blog ini) semakin berwarna. Banyak bunga bermekaran dimana-mana dan aroma-aroma cinta semerbak tak karuan.

Mungkin seiring bertambahnya usiaku, aku semakin berani untuk 'bercerita' dan lebih jujur. Aku pun sudah mulai berangan tentang hal-hal yang seharusnya memang sudah saatnya ku pikirkan.

Aku yang biasanya selalu bungkam, kini berani berbagi cerita meski hanya lewat tulisan. Menceritakan tentang seseorang yang dengan segala tingkah lakunya mampu menarik perhatianku, menuliskan surat cinta untuk seseorang yang kelak menjadi imamku. Bahkan menargetkan di usia berapa aku akan melepaskan 'masa' ini. 



Ahahahaha... rasanya masih malu ketika aku membaca ulang tulisan-tulisanku yang berbau cinta, nikah, imam, istri, anak, suami. 

Pun kali ini dengan apa yang akan aku tulis. "WONDERFUL WIFE".

Meski sekarang masih malu-malu tuk mengungkapkan/membicarakan/menyuarakan, namun insyaalloh aku akan berada di posisi itu, menjadi seorang istri.
Dan kelak, ketika aku menjadi istri dari seorang imam, aku tak ingin menjadi seorang istri yang biasa-biasa saja. I want to be "Wonderful Wife".

Tiga karakter Wonderful Wife versi Zaitun Hakimiah NS

1. Penurut
Kita pasti sering mendengar istilah "surga di bawah telapak kaki ibu". Namun, ketika kita sudah berubah status menjadi seorang istri, maka surganya seorang wanita berada di tangan suami. 

Rasulullah bersabda :”AWWALU MAA TUS-ALUL MAR-ATU YAUMAL QIYAAMATI ANSHOLAATIHAA WA AN BA LIHAA” (al hadits) “Pertama kali yang dipertanyakan kepada seorang isteri pada hari kiamat adalah tentang sholatnya dan suaminya”.

Nabi S.A.W bersabda:”Ada empat macam wanita yang masuk sorga dan empat macam wanita yang lain masuk neraka. Diantaranya empat macam wanita yang masuk sorga adalah, istri yang memelihara kesucian (kehormatan dirinya ), menaati perintah Allah dan menaati suaminya, banyak anaknya, penyabar, mudah menerima pemberian sedikit bersama suaminya, mempunyai rasa malu. Kalau suaminya tidak ada ditempat (sedang pergi) ia memelihara dirinya dan harta suaminya. Kalau suaminya sedang di rumah ia mengekang lisannya. 

Kata Sa ad bin waqash, aku mendengar rasulullah S.A.W bersabda:”Sesungguhnya seorang istri jika tidak membesarkan hati suaminya sewaktu mengalami kesempitannya, maka Allah akan melaknatnya dan begitu pula para malaikat semuanya ikut melaknat dirinya. (al hadits) 

Menaati suami, salah satunya menjadi seorang istri yang penurut. Penurut dalam artian, ketika melakukan apapun, harus seijin suami. Ketika suami bilang tidak, kita harus menurut.


Ibnu Abbas Ra mengatakan, ada seorang perempuan dari kats’am menghadap Rasulullah S.A.W, katanya : ”Aku ini seoarang perempuan yang masih sendirian, aku bermaksud menikah. Sesungguhnya apa sajakah hakhak suami itu? Beliau menjawab : ”Apabila suami menghendaki istrinya seraya terus menggoda, sementara waktu itu istrinya masih diatas punggung unta, maka ia tidak boleh menolaknya. Diantara hak suami adalah hendaknya istri jangan memberikan sesuatu apapun dari rumahnya kecuali mendapat izin dari suaminya. Kalau ia tetap melakukan perbuatan itu, maka ia berdosa dan pahalanya diberikan kepada suaminya. Diantara hak suami yang lain adalah hendaknya istri jangan berpuasa sunnah kecuali mendapat izin dari suaminya, kalau ia tetap berpuasa maka hanya mendapat rasa lapar dan dahaga, puasanya tidak diterima. Kalau istrinya memaksa keluar rumah tanpa memperoleh izin dari suaminya maka ia dilaknati para malaikat, hingga kembali dan bertaubat”. (Al hadits) 
- See more at: http://hubbaib.blogspot.com/2012/01/pertanyaan-pertama-pada-suami-dan-istri.html#sthash.L8CM1auR.dpuf
Ibnu Abbas Ra mengatakan, ada seorang perempuan dari kats’am menghadap Rasulullah S.A.W, katanya : ”Aku ini seoarang perempuan yang masih sendirian, aku bermaksud menikah. Sesungguhnya apa sajakah hakhak suami itu? Beliau menjawab : ”Apabila suami menghendaki istrinya seraya terus menggoda, sementara waktu itu istrinya masih diatas punggung unta, maka ia tidak boleh menolaknya. Diantara hak suami adalah hendaknya istri jangan memberikan sesuatu apapun dari rumahnya kecuali mendapat izin dari suaminya. Kalau ia tetap melakukan perbuatan itu, maka ia berdosa dan pahalanya diberikan kepada suaminya. Diantara hak suami yang lain adalah hendaknya istri jangan berpuasa sunnah kecuali mendapat izin dari suaminya, kalau ia tetap berpuasa maka hanya mendapat rasa lapar dan dahaga, puasanya tidak diterima. Kalau istrinya memaksa keluar rumah tanpa memperoleh izin dari suaminya maka ia dilaknati para malaikat, hingga kembali dan bertaubat”. (Al hadits)

Ibnu Abbas Ra mengatakan, ada seorang perempuan dari kats’am menghadap Rasulullah S.A.W, katanya : ”Aku ini seoarang perempuan yang masih sendirian, aku bermaksud menikah. Sesungguhnya apa sajakah hakhak suami itu? Beliau menjawab : ”Apabila suami menghendaki istrinya seraya terus menggoda, sementara waktu itu istrinya masih diatas punggung unta, maka ia tidak boleh menolaknya. Diantara hak suami adalah hendaknya istri jangan memberikan sesuatu apapun dari rumahnya kecuali mendapat izin dari suaminya. Kalau ia tetap melakukan perbuatan itu, maka ia berdosa dan pahalanya diberikan kepada suaminya. Diantara hak suami yang lain adalah hendaknya istri jangan berpuasa sunnah kecuali mendapat izin dari suaminya, kalau ia tetap berpuasa maka hanya mendapat rasa lapar dan dahaga, puasanya tidak diterima. Kalau istrinya memaksa keluar rumah tanpa memperoleh izin dari suaminya maka ia dilaknati para malaikat, hingga kembali dan bertaubat”. (Al hadits) 
- See more at: http://hubbaib.blogspot.com/2012/01/pertanyaan-pertama-pada-suami-dan-istri.html#sthash.L8CM1auR.dpuf

Tapi ingat ya, bukan berarti kita akan selamanya menjadi istri yang penurut ketika seorang suami telah melenceng dari nilai-nilai agama.

2. Menarik
Seorang kawan pria pernah berkata kepadaku, "Ketika seorang pria sudah menemukan wanita yang sangat dicintainya, maka selamanya ia akan tetap cinta dan sayang pada wanita tersebut. Ia tak akan mencari wanita lain. Meski demikian, bukan berarti dia tidak menyukai wanita lain."

Dari kisah nyata maupun berita yang pernah ku baca, pria yang berselingkuh itu bukan karena dia tak lagi mencintai istrinya, namun mungkin karena dia merasa jenuh.

Nah, jenuh itu mungkin karena seorang istri tidak menarik. Oleh karena itu, menarik menjadi salah satu kriteria Wonderful Wife.

Menarik bukan berarti hanya pintar dandan. Seorang wanita yang tak bisa dandan pun bisa masuk kategori menarik.

Menarik mempunyai makna yang luas. Menurutku, seorang istri dikatakan menarik;
- jika setiap hari dia memasak dan menyiapkan makanan untuk keluarganya. Bukan beli makanan matang, namun benar-benar mengolah dari sayuran mentah hingga menjadi siap saji.
- ketika dengan telatennya menghadapi tingkah laku anak-anak
- bisa menjadi pendengar yang baik sekaligus menjadi komentator paling jago saat bercengkrama dengan suaminya

3. Mandiri
Kehidupan rumah tangga selalu diwarnai oleh kerikil-kerikil yang menganggu. Itulah mengapa seorang istri dituntut untuk bisa mandiri. Baik secara finansial, maupun non finansial.

Secara finansial. Misalnnya di akhir/awal bulan, saat keuangan menipis, ternyata kita sedang ada masalah dengan suami. Masalah tersebut membawa dampak suami tidak segera memberi nafkah (uang bulanan) kepada si istri. Apa sang istri akan membiarkan anak dan suaminya kelaparan? Tidak bukan? Istri yang mandiri dalam finansial juga akan dapat membantu suaminya ketika suatu saat sang suami membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.

Secara non finansial. Contoh mudahnya seperti ini. Misal lampu di ruang tengah mati, kebetulan suami sedang dinas keluar kota. Apa yang akan dilakukan seorang istri? Apa akan membiarkannya sampai suaminya pulang? Seorang istri yang mandiri tentu saja akan berpikir bagaimana caranya lampu itu bisa menyala kembali. Tak harus dia sendiri yang memperbaikinya. Dia cukup memanggil tukang lampu dan masalah selesai.

Istri yang mandiri dalam non finansial juga akan dapat membantu suaminya. Misal ketika sang istri sedang pergi dan minta dijemput suami. Rupanya suami sedang sibuk dengan pekerjaan. Istri yang mandiri tak akan marah-marah, ngambek, kesal ketika suaminya tak bisa menjemputnya. Dia cukup cari angkot/taksi/ojek dan pulang tanpa rasa kesal.

Menurutku, mandiri menjadi point penting dalam seorang Wonderful Wife.

10 comments:

  1. baca postinguan ini sejuk rasanya, ada nuansa kenyamanan tersendiri. lebih-lebih dibumbuhi dengan hadits nabi. subhanallah...

    jadi, beginilah seorang wanita harus mengetahui kelak bagaimana ia akan menjadi seorang istri.. semoga menang GAnya ya, ... keep spirit to share everything!!

    ReplyDelete
  2. Sip banget mbak. Hihi, vey juga masih malu untuk ngomong atau nulis-nulis yang kayak gini. Soalnya ada silent reader sih :P
    makanya jarang ikutan kalau ada event kayak gini. wekekekeke~
    tapi mungkin pakai blog satunya :D

    ReplyDelete
  3. Semoga suatu saat nanti bisa menjadi a wonderfull wife ya...

    ReplyDelete
  4. tulisan yg sangat manis, enak dicerna. semoga sukses mbak n benar2 dpt mjd wonderful wife.

    ReplyDelete
  5. Setuju dg Agha. Adem baca postingan ini, khususnya di poin 1 :)

    ReplyDelete
  6. subhanallah.. tulisannya mnenangkan hatiku mba :) saja juga akan mendoakan semoga suatu saat nanti bisa menjadi a wonderfull wife... :)

    ReplyDelete
  7. Huwaaa,,,,keren mak,,yang mandiri itu harus ada pada jiwa seorang istri,,mutlak itu,,^^

    ReplyDelete
  8. suka yg terakhir, mandiri. tapi kudu ati2 juga sih, ntr takutnya malah 'gak nganggep' suami :p

    yes... moga kamu beberapa tahun lagi jd istri, aamiin!

    ReplyDelete
  9. berkunjung mak...makasih sudah ikutan ya smoga beruntung

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.