Aku sedang ingin diam sendirian, sedang sensitive.

Tuesday, November 22, 2011
Mata ini begitu berat tuk terbuka. Badan pun seakan mengiyakan apa yang dirasakan mata. Tubuh ini tak ingin beranjak dari kasur ini. Padahal hari ini mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak telah menanti. Ku paksakan diri ini. Dengan langkah gontai menuju kamar mandi. Kepala ini terasa agak pening. Semuanya berasa seperti mimpi.

Aku tak tahu apa yang menyebabkan aku menjadi aku pagi ini. Rasanya ada yang berbeda dalam diriku. Bermuram durja, mungkin begitulah jika diutarakan dalam sebuah ungkapan. Padahal kemarin aku begitu bersemangat, apalagi saat menyemangati para pemain Indonesia dalam final Sea Games XXVI cabang olah raga sepak bola melawan Malaysia?Pertandingan sengit itu harus ditutup dengan kekalahan Indonesia saat adu pinalti dengan para pemain Malaysia. Apa karena kekalahan Indonesia tersebut yang membuatku tak bersemangat hari ini? Apalagi ditambah dengan komentar pedas dari para kawan-kawan warga 406 tentang aksi para pemain Indonesia semalam. Atau kalau tidak, karena aku tidak mandi malam itu karena bela-belain nonton final Indonesia vs Malaysia. Kurasa bukan semuanya.

Entahlah. Rasanya hari ini begitu hampa. Aku tak tertarik untuk berkoar-koar tak jelas. Aku sedang ingin diam sendirian, sedang sensitive. Dan mungkin kalau aku benar-benar sendirian, aku bisa meledak dan banjir air mata. Namun, tak ada ruang untukku sendirian sehingga air mata ini masih tertahan di setiap sudut mata. Akan tetapi, aku mungkin bisa saja banjir air mata hanya dengan meneriakkan dengan keras sekeras-kerasnya satu kata, cukup satu kata. PULAAAAAAAAANNNNNGGGGGGG!!!!

Dari pagi hingga siang menjelang sore, aku masih belum menemukan ‘sesuatu’ yang bisa membuatku terbebas dari keadaan ini. Bahkan, tawaran nonton film bareng di bioskop hanya ku tanggapi biasa. Padahal film itu baru saja keluar dan sedang heboh-hebohnya dibicarakan. Biarlah, masih ada waktu lain. Hatiku sedang kacau. Lagi-lagi ku katakan, Aku sedang ingin diam sendirian, sedang sensitive.  Terima kasih atas tawarannya, kau begitu baik.

Hari ini tertanggal 22 November. Sepertinya waktu tak segera beranjak dari bulan November, padahal aku telah menantikan datangnya Desember ceria. Waktu yang ku tunggu-tunggu bersiap melakukan perjalanan panjangku yang ke enam atau bisa dikatakan perjalanan panjang pertama di tahun kedua. Dan saat ini hanya bayang-bayang lah yang hadir di depanku. Hingga ketika ku sujud di hadapanNya, bayangan itu seakan nyata dan mata ini pun seakan berair. Ku lihat raut mukanya begitu letih, peluhnya menetes, air matanya mengalir, dan wajah penuh harap. Sementara itu lihatlah apa yang aku lakukan disini.

Dan tiba-tiba saja aku teringat sebuah lagu sederhana dari group band Repvblik berjudul Bunda. Coba dengarkan dan resapi lagu ini.
Manjanya aku disampingmu
Kau tenangkan jiwaku
Setiamu pada janjimu
Untuk selalu menjagaku

Karna tanpamu apa artinya aku
Karna tanpamu aku tak akan ada disini

Bunda, I LOVE U, Aku rindu. Aku ingin pulang. Sebentar lagi waktu menunjukkan pukul 12:00 PM dan hari akan berganti menjadi hari Rabu, tertanggal 23 November. Sebulan lagi. Takkan lama. Pasti ku mampu melaluinya. Cukup satu kata, SABAR.

2 comments:

  1. Salam kenal Mbak. Mau minta bantuan nih. saya baru di blogger dan tertarik untuk berteman dengan mbak mia. salam kenal. :) http://simujair.blogspot.com/

    ReplyDelete
  2. Hallo,, salam kenal juga..

    kalau mau tanya soal blog.. siaaapppp ^^

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.